
Inilah Solusi Jika Mengalami BSOD Error CRITICAL PROCESS DIED
Pernahkah komputer atau laptop kesayanganmu tiba-tiba menampilkan layar biru mengerikan dengan pesan "CRITICAL PROCESS DIED"? Pasti bikin panik, kan? Layar biru kematian (BSOD) dengan error ini menandakan ada proses sistem yang penting banget mengalami masalah dan tiba-tiba berhenti bekerja. Ini bukan cuma bikin kerjaanmu buyar, tapi juga bisa jadi pertanda masalah yang lebih serius pada hardware atau software komputermu. Yuk, kita bedah tuntas apa penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya!
Pengenalan Masalah
"CRITICAL PROCESS DIED"… duh, namanya aja udah bikin merinding. BSOD ini adalah mimpi buruk bagi pengguna komputer mana pun. Seringkali, ia muncul tanpa peringatan, mengganggu alur kerja, bahkan bisa merusak data yang belum disimpan. Penyebabnya bisa macam-macam, mulai dari masalah driver yang rewel, file sistem yang korup, hingga masalah hardware yang tersembunyi. Bayangkan lagi asik-asiknya main game, tiba-tiba muncul layar biru, kan bete banget?
Gejala utamanya jelas: layar biru (BSOD) dengan pesan error "CRITICAL PROCESS DIED". Selain itu, bisa juga diikuti dengan freeze mendadak, komputer restart sendiri, atau performa yang melambat sebelum akhirnya BSOD muncul. Dampaknya jelas mengganggu produktivitas. Kerjaan yang belum di-save hilang, presentasi gagal, dan yang paling parah, bisa merusak hardware jika masalahnya serius dan dibiarkan terus-menerus. Saya pernah menangani kasus serupa pada laptop gaming yang sering dipakai rendering video. Ternyata, penyebabnya RAM yang mulai ngaco karena panas berlebih.
Penyebab Utama
1. Driver yang Bermasalah atau Sudah Usang
Driver adalah jembatan penghubung antara hardware dengan sistem operasi Windows. Jika driver nggak kompatibel, korup, atau sudah usang, bisa memicu konflik yang berujung pada BSOD "CRITICAL PROCESS DIED". Driver yang salah bisa bikin sistem jadi error.
Bayangkan driver itu seperti penerjemah. Kalau penerjemahnya nggak paham bahasa hardware-nya, ya terjadi miskomunikasi dan error. Driver yang usang juga ibarat peta jalan yang sudah nggak sesuai dengan kondisi jalanan saat ini. Akibatnya, sistem jadi bingung dan crash. Seringkali, update Windows otomatis justru menimpa driver yang sudah stabil dengan versi yang lebih baru tapi buggy. Ini sering terjadi pada driver kartu grafis atau sound card. Pastikan driver kamu selalu yang terbaru, atau malah downgrade ke versi sebelumnya jika mengalami masalah setelah update.
2. File Sistem yang Korup atau Hilang
File sistem yang korup atau hilang adalah penyebab umum lainnya dari BSOD ini. File sistem adalah komponen penting yang menjalankan sistem operasi Windows. Jika salah satu file ini rusak atau hilang, sistem bisa menjadi tidak stabil dan akhirnya crash.
Penyebab file sistem korup bisa bermacam-macam. Virus atau malware bisa merusak file sistem, proses instalasi atau uninstall software yang gagal juga bisa jadi penyebabnya. Bahkan, hard shutdown (mematikan paksa komputer tanpa melalui proses shutdown yang benar) juga bisa menyebabkan file sistem korup. Coba bayangkan aja, lagi nulis laporan penting, tiba-tiba listrik mati dan komputer langsung mati. Setelah dinyalakan, eh malah muncul BSOD. Itulah kenapa penting banget untuk selalu melakukan shutdown dengan benar dan memiliki backup data secara teratur.
3. Masalah Hardware (RAM, Hard Disk, atau CPU)
Hardware yang bermasalah, terutama RAM (Random Access Memory), hard disk (HDD atau SSD), atau CPU (Central Processing Unit), bisa menjadi penyebab utama BSOD "CRITICAL PROCESS DIED". Hardware yang rusak bisa menghasilkan data yang salah atau nggak stabil, yang akhirnya bisa bikin sistem crash.
RAM yang rusak, misalnya, bisa menyebabkan kesalahan dalam membaca atau menulis data. Hard disk yang bad sector juga bisa bikin sistem kesulitan mengakses file sistem yang penting. Sementara CPU yang overheat atau rusak bisa menyebabkan sistem menjadi tidak stabil dan crash. Saya pernah menemukan kasus dimana BSOD ini muncul karena RAM yang salah pasang! Jadi, pastikan semua komponen hardware terpasang dengan benar dan berfungsi optimal.
4. Infeksi Malware atau Virus
Malware dan virus jahat bisa menyerang file sistem, merusak driver, dan bahkan membebani kinerja hardware. Semua ini bisa berkontribusi pada BSOD "CRITICAL PROCESS DIED". Malware ini seperti penyakit yang menyerang tubuh komputer, bikin sistem jadi lemah dan rentan.
Virus bisa menyebar melalui berbagai cara, mulai dari email yang mencurigakan, website yang berbahaya, hingga flash drive yang terinfeksi. Beberapa malware bahkan bisa menyamar sebagai software yang berguna, sehingga sulit untuk dideteksi. Oleh karena itu, penting banget untuk selalu menginstal antivirus yang terpercaya dan selalu update definisi virusnya. Jangan lupa juga untuk hati-hati saat membuka email atau mendownload file dari sumber yang tidak dikenal.
Diagnosis Masalah
1. Periksa Kode Error Tambahan
Saat BSOD muncul, perhatikan kode error tambahan yang muncul selain "CRITICAL PROCESS DIED". Kode ini bisa memberikan petunjuk lebih spesifik tentang penyebab masalahnya. Contohnya, kode error seperti "0x0000007A" atau "0x00000050" bisa mengindikasikan masalah pada memori (RAM).
Kode error ini ibarat sidik jari kejahatan. Dengan mencari tahu arti kode error tersebut di internet, kamu bisa mempersempit kemungkinan penyebab BSOD. Coba aja ketik "BSOD error 0x0000007A" di Google, pasti akan muncul berbagai artikel dan forum yang membahas solusi untuk masalah tersebut.
2. Gunakan Event Viewer
Event Viewer adalah alat bawaan Windows yang mencatat semua kejadian penting yang terjadi pada sistem, termasuk error dan warning. Dengan memeriksa Event Viewer, kamu bisa melihat log yang berkaitan dengan BSOD dan mencari tahu aplikasi atau driver mana yang menyebabkan masalah.
Event Viewer ini seperti kotak hitam pesawat terbang. Di dalamnya, tercatat semua kejadian yang terjadi sebelum pesawat jatuh (dalam hal ini, BSOD). Cari aja log dengan kategori "Error" atau "Warning" yang terjadi sebelum BSOD muncul. Biasanya, log ini akan memberikan informasi tentang file atau driver mana yang bermasalah.
3. Jalankan Windows Memory Diagnostic
Windows Memory Diagnostic adalah alat bawaan Windows yang digunakan untuk memeriksa masalah pada RAM. Jalankan alat ini untuk memastikan bahwa RAM kamu berfungsi dengan baik.
RAM yang rusak bisa menjadi penyebab utama BSOD. Windows Memory Diagnostic akan melakukan serangkaian tes untuk memeriksa apakah ada kesalahan pada RAM. Kalau ditemukan error, berarti RAM kamu perlu diganti. Cara menjalankan alat ini cukup mudah, ketik aja "Windows Memory Diagnostic" di search bar Windows, lalu ikuti instruksinya.
4. Periksa Suhu Komponen (CPU dan GPU)
Suhu CPU dan GPU yang terlalu tinggi bisa menyebabkan sistem menjadi tidak stabil dan crash. Gunakan software monitoring suhu untuk memeriksa apakah CPU dan GPU kamu overheat.
Suhu yang terlalu tinggi bisa bikin komponen hardware bekerja nggak optimal, bahkan bisa merusak komponen tersebut dalam jangka panjang. Gunakan software seperti HWMonitor atau SpeedFan untuk memantau suhu CPU dan GPU. Jika suhu terlalu tinggi, periksa sistem pendingin (kipas atau liquid cooler) dan pastikan berfungsi dengan baik. Bersihkan debu yang menempel pada komponen pendingin juga penting untuk menjaga suhu tetap stabil.
5. Uji Hard Disk dengan CHKDSK
CHKDSK (Check Disk) adalah alat bawaan Windows yang digunakan untuk memeriksa dan memperbaiki kesalahan pada hard disk. Jalankan CHKDSK untuk memastikan bahwa hard disk kamu tidak memiliki bad sector atau kesalahan file sistem.
Bad sector pada hard disk bisa menyebabkan sistem kesulitan mengakses file sistem yang penting, yang akhirnya bisa bikin* BSOD. Cara menjalankan CHKDSK cukup mudah, buka Command Prompt sebagai administrator, lalu ketik "chkdsk /f /r C:" (ganti "C:" dengan drive yang ingin kamu periksa). Proses ini bisa memakan waktu cukup lama, tergantung ukuran hard disk dan jumlah kesalahan yang ditemukan.
Solusi Cepat
1. Restart Komputer
Solusi paling sederhana dan seringkali efektif adalah dengan me-restart komputer. Terkadang, BSOD "CRITICAL PROCESS DIED" hanya terjadi sekali saja karena glitch sementara pada sistem. Dengan me-restart komputer, sistem akan kembali ke keadaan normal dan glitch tersebut bisa hilang.
Meskipun sederhana, restart komputer seringkali menjadi solusi yang paling mudah dan cepat untuk mengatasi masalah BSOD. Bayangkan aja seperti manusia yang lagi pusing, kadang cuma perlu istirahat sebentar untuk kembali segar. Tapi, kalau BSOD terus muncul setelah di-restart, berarti ada masalah yang lebih serius dan perlu ditangani lebih lanjut.
2. Cabut Perangkat USB yang Tidak Penting
Beberapa perangkat USB yang tidak kompatibel atau rusak bisa menyebabkan BSOD "CRITICAL PROCESS DIED". Coba cabut semua perangkat USB yang tidak penting (printer, scanner, flash drive) dan lihat apakah masalahnya hilang.
Terkadang, konflik antara driver perangkat USB dengan sistem operasi bisa bikin BSOD. Dengan mencabut perangkat USB yang tidak penting, kamu bisa mengeliminasi kemungkinan konflik tersebut. Kalau BSOD hilang setelah mencabut perangkat USB tertentu, berarti perangkat tersebut kemungkinan besar menjadi penyebab masalahnya.
3. System Restore ke Titik Pemulihan Terakhir
System Restore adalah fitur Windows yang memungkinkan kamu mengembalikan sistem ke keadaan sebelumnya. Jika kamu baru saja menginstal software atau driver yang mencurigakan sebelum BSOD muncul, coba gunakan System Restore untuk mengembalikan sistem ke titik pemulihan terakhir sebelum instalasi tersebut.
System Restore ibarat mesin waktu. Kamu bisa kembali ke masa lalu sebelum terjadi masalah. Tapi ingat, System Restore nggak akan menghapus file pribadi kamu, seperti dokumen atau foto. Jadi, aman untuk digunakan.
Langkah-Langkah Penyelesaian
Berikut adalah langkah-langkah detail untuk mengatasi BSOD "CRITICAL PROCESS DIED":
1. Masuk ke Safe Mode: Safe Mode adalah mode Windows dengan driver dan program minimal. Jika BSOD nggak muncul di Safe Mode, berarti masalahnya kemungkinan besar disebabkan oleh driver atau software pihak ketiga. Untuk masuk ke Safe Mode, restart komputer dan tekan tombol F8 (atau Shift + F8) berulang kali sebelum logo Windows muncul. Pilih "Safe Mode" dari menu yang muncul.
2. Update Driver: Update semua driver perangkat keras, terutama driver kartu grafis, sound card, dan network adapter. Kamu bisa download driver terbaru dari website resmi produsen perangkat keras atau menggunakan Device Manager. Di Device Manager, klik kanan pada perangkat yang ingin kamu update drivernya, lalu pilih "Update driver".
3. Jalankan System File Checker (SFC): SFC adalah alat bawaan Windows yang digunakan untuk memindai dan memperbaiki file sistem yang korup. Buka Command Prompt sebagai administrator, lalu ketik "sfc /scannow" dan tekan Enter. Tunggu hingga proses pemindaian dan perbaikan selesai.
4. Periksa Hard Disk dengan CHKDSK: Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, jalankan CHKDSK untuk memeriksa dan memperbaiki kesalahan pada hard disk. Buka Command Prompt sebagai administrator, lalu ketik "chkdsk /f /r C:" (ganti "C:" dengan drive yang ingin kamu periksa) dan tekan Enter.
5. Scan dengan Antivirus: Lakukan scan menyeluruh dengan antivirus terpercaya untuk membersihkan malware atau virus yang mungkin menyebabkan BSOD. Pastikan definisi virus antivirus kamu sudah yang terbaru.
6. Periksa Hardware: Periksa semua komponen hardware, terutama RAM, hard disk, dan CPU. Pastikan semua komponen terpasang dengan benar dan berfungsi optimal. Gunakan software monitoring suhu untuk memeriksa apakah CPU dan GPU kamu overheat.
7. Lakukan Instalasi Ulang Windows (Sebagai Pilihan Terakhir): Jika semua solusi di atas nggak berhasil, maka pilihan terakhir adalah melakukan instalasi ulang Windows. Pastikan kamu sudah mem-backup semua data penting sebelum melakukan instalasi ulang. Ini ibarat operasi besar untuk menyembuhkan penyakit komputer yang sudah parah.
Solusi Alternatif
1. Gunakan Driver Verifier
Driver Verifier adalah alat yang lebih canggih untuk mendeteksi masalah driver. Alat ini akan secara intensif menguji driver dan mencari potensi konflik atau kesalahan. Driver Verifier lebih berisiko daripada sekadar memperbarui driver, karena dapat menyebabkan BSOD yang lebih sering selama pengujian. Namun, ia sangat berguna untuk mengidentifikasi driver yang bermasalah. Setelah mengaktifkan Driver Verifier, gunakan komputer seperti biasa. Jika BSOD muncul, catat file driver yang tertera pada pesan error, kemudian hapus atau perbarui driver tersebut.
2. Perbarui BIOS
BIOS (Basic Input/Output System) adalah firmware yang menjalankan perangkat keras komputer saat pertama kali dinyalakan. Kadang-kadang, memperbarui BIOS dapat memperbaiki masalah kompatibilitas perangkat keras yang menyebabkan BSOD. Perbarui BIOS hanya jika Anda yakin dengan prosesnya, karena kesalahan selama pembaruan BIOS dapat membuat komputer tidak dapat digunakan. Ikuti instruksi dari produsen motherboard dengan cermat.
Tips Pencegahan
1. Selalu Update Windows dan Driver
Pastikan Windows dan driver perangkat keras kamu selalu yang terbaru. Update biasanya mengandung perbaikan bug dan peningkatan keamanan yang bisa mencegah BSOD. Windows Update biasanya akan secara otomatis mendownload dan menginstal update terbaru, tapi kamu juga bisa memeriksa update secara manual melalui Settings > Update & Security > Windows Update.
2. Instal Antivirus yang Terpercaya
Lindungi komputer kamu dari malware dan virus dengan menginstal antivirus yang terpercaya. Lakukan scan secara teratur untuk memastikan sistem kamu bersih dari ancaman. Ada banyak pilihan antivirus yang tersedia, baik gratis maupun berbayar. Pilih antivirus yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran kamu.
3. Jaga Suhu Komponen Tetap Dingin
Pastikan CPU dan GPU kamu nggak overheat. Bersihkan debu yang menempel pada komponen pendingin secara teratur dan pastikan sistem pendingin berfungsi dengan baik. Jika kamu menggunakan laptop, pertimbangkan untuk menggunakan cooling pad untuk membantu menjaga suhu tetap rendah.
4. Hindari Overclocking yang Berlebihan
Overclocking adalah proses meningkatkan kecepatan clock CPU atau GPU melebihi kecepatan standar yang ditetapkan oleh produsen. Overclocking yang berlebihan bisa menyebabkan komponen hardware menjadi tidak stabil dan crash. Jika kamu ingin melakukan overclocking, lakukan secara hati-hati dan pantau suhu komponen secara teratur.
5. Lakukan Backup Data Secara Teratur
Lakukan backup data secara teratur untuk menghindari kehilangan data penting jika terjadi BSOD atau masalah hardware lainnya. Kamu bisa menggunakan software backup atau menyimpan data di cloud storage. Backup data ibarat punya payung sebelum hujan. Jadi, kalau terjadi sesuatu, data kamu tetap aman.
Kasus Khusus
1. BSOD Setelah Update Windows
Jika BSOD "CRITICAL PROCESS DIED" muncul setelah update Windows, kemungkinan besar masalahnya disebabkan oleh driver yang nggak kompatibel dengan versi Windows yang baru. Coba rollback ke driver sebelumnya atau uninstall update Windows yang terakhir.
2. BSOD Saat Bermain Game
Jika BSOD muncul saat bermain game, kemungkinan besar masalahnya disebabkan oleh driver kartu grafis yang nggak stabil atau hardware yang overheat. Update driver kartu grafis ke versi terbaru atau turunkan kualitas grafis game. Pastikan juga sistem pendingin berfungsi dengan baik.
3. BSOD Pada Laptop
BSOD pada laptop seringkali disebabkan oleh masalah hardware, seperti RAM yang rusak atau hard disk yang bad sector. Bawa laptop ke teknisi profesional untuk diperiksa lebih lanjut. Panas berlebih juga menjadi penyebab umum BSOD pada laptop, jadi pastikan sistem pendingin berfungsi dengan baik.
Pertanyaan Umum
1. Apakah BSOD "CRITICAL PROCESS DIED" Berbahaya?
BSOD "CRITICAL PROCESS DIED" bisa menjadi pertanda masalah serius pada hardware atau software komputer kamu. Meskipun nggak selalu berbahaya, sebaiknya segera ditangani untuk mencegah kerusakan yang lebih parah.
2. Bisakah BSOD "CRITICAL PROCESS DIED" Diperbaiki Sendiri?
Tergantung penyebabnya. Jika masalahnya disebabkan oleh driver yang bermasalah atau file sistem yang korup, kamu mungkin bisa memperbaikinya sendiri dengan mengikuti langkah-langkah di atas. Tapi, jika masalahnya disebabkan oleh hardware yang rusak, sebaiknya bawa komputer ke teknisi profesional.
3. Apakah Instalasi Ulang Windows Akan Menghilangkan BSOD "CRITICAL PROCESS DIED"?
Instalasi ulang Windows seringkali bisa menghilangkan BSOD "CRITICAL PROCESS DIED", terutama jika masalahnya disebabkan oleh software yang korup. Tapi, jika masalahnya disebabkan oleh hardware yang rusak, instalasi ulang Windows nggak akan menyelesaikan masalah.
4. Berapa Lama Waktu yang Dibutuhkan untuk Memperbaiki BSOD "CRITICAL PROCESS DIED"?
Waktu yang dibutuhkan untuk memperbaiki BSOD "CRITICAL PROCESS DIED" tergantung pada penyebab masalah dan tingkat kerumitan perbaikannya. Beberapa masalah bisa diselesaikan dalam hitungan menit, sementara masalah lain mungkin membutuhkan waktu berjam-jam atau bahkan berhari-hari.
5. Apakah Ada Software yang Bisa Memperbaiki BSOD "CRITICAL PROCESS DIED" Secara Otomatis?
Ada beberapa software yang mengklaim bisa memperbaiki BSOD secara otomatis, tapi nggak semua software ini efektif. Sebaiknya hati-hati saat menggunakan software semacam ini, karena beberapa software bisa mengandung malware atau bahkan memperburuk masalah.
6. Kenapa BSOD "CRITICAL PROCESS DIED" Terus Muncul Setelah Diperbaiki?
Jika BSOD "CRITICAL PROCESS DIED" terus muncul setelah diperbaiki, kemungkinan besar masalahnya belum teratasi sepenuhnya atau ada masalah lain yang belum terdeteksi. Coba periksa hardware dan software kamu secara menyeluruh untuk mencari tahu penyebab masalahnya.
Kapan Menghubungi Teknisi
1. Jika Kamu Nggak Yakin dengan Langkah-Langkah Perbaikan
Jika kamu nggak yakin dengan langkah-langkah perbaikan yang harus dilakukan, sebaiknya jangan mencoba memperbaikinya sendiri. Bawa komputer ke teknisi profesional untuk menghindari kerusakan yang lebih parah.
2. Jika BSOD Terus Muncul Setelah Mencoba Semua Solusi
Jika BSOD terus muncul setelah mencoba semua solusi di atas, kemungkinan besar masalahnya lebih kompleks dan memerlukan penanganan oleh teknisi profesional.
3. Jika Kamu Menduga Ada Masalah Hardware
Jika kamu menduga ada masalah hardware, seperti RAM yang rusak atau hard disk yang bad sector, sebaiknya bawa komputer ke teknisi profesional untuk diperiksa dan diperbaiki.
Sebelum menghubungi dukungan teknis, siapkan informasi berikut:
Kode error BSOD yang lengkap
Tanggal dan waktu terjadinya BSOD
Perubahan terakhir yang dilakukan pada sistem (misalnya, instalasi software atau update driver)
Spesifikasi hardware komputer kamu
Rekomendasi Software/Tools
1. Memtest86 (Gratis)
Memtest86 adalah software gratis untuk memeriksa RAM. Software ini akan melakukan serangkaian tes untuk mendeteksi kesalahan pada RAM.
2. CrystalDiskInfo (Gratis)
CrystalDiskInfo adalah software gratis untuk memantau kesehatan hard disk. Software ini akan menampilkan informasi tentang suhu, status kesehatan, dan kesalahan pada hard disk.
3. HWMonitor (Gratis)
HWMonitor adalah software gratis untuk memantau suhu CPU, GPU, dan komponen hardware lainnya.
4. Malwarebytes (Gratis/Berbayar)
Malwarebytes adalah software antivirus yang terpercaya untuk membersihkan malware dan virus. Tersedia versi gratis dan berbayar.
5. Driver Booster (Gratis/Berbayar)
Driver Booster adalah software untuk mengupdate driver perangkat keras secara otomatis. Tersedia versi gratis dan berbayar.
Tips Ahli
1. Perhatikan Pola BSOD
Perhatikan kapan BSOD muncul. Apakah muncul saat menjalankan aplikasi tertentu, saat browsing internet, atau saat komputer idle? Pola ini bisa memberikan petunjuk tentang penyebab masalahnya.
2. Jangan Panik
Saat BSOD muncul, jangan panik. Catat kode error yang muncul dan coba cari tahu penyebab masalahnya di internet. Panik hanya akan membuat kamu nggak bisa berpikir jernih.
3. Update BIOS dengan Hati-Hati
Update BIOS hanya jika benar-benar diperlukan dan ikuti instruksi dari produsen motherboard dengan cermat. Kesalahan selama update BIOS bisa membuat komputer tidak dapat digunakan.
4. Gunakan SSD
Gunakan SSD (Solid State Drive) sebagai pengganti HDD (Hard Disk Drive). SSD lebih cepat, lebih tahan lama, dan lebih nggak rentan terhadap kerusakan akibat guncangan. SSD juga bisa mengurangi kemungkinan terjadinya BSOD.
Studi Kasus
1. Kasus BSOD pada Laptop Kantor
Sebuah perusahaan mengalami masalah BSOD "CRITICAL PROCESS DIED" pada beberapa laptop kantor. Setelah dilakukan investigasi, ternyata penyebabnya adalah driver printer yang nggak kompatibel dengan versi Windows yang baru. Solusinya adalah dengan menguninstall driver printer yang lama dan menginstal driver yang terbaru.
2. Kasus BSOD pada PC Gaming
Seorang gamer mengalami masalah BSOD "CRITICAL PROCESS DIED" saat bermain game AAA. Setelah dilakukan pengecekan, ternyata penyebabnya adalah CPU yang overheat. Solusinya adalah dengan membersihkan debu yang menempel pada heatsink CPU dan mengganti pasta termal.
Kesimpulan
BSOD "CRITICAL PROCESS DIED" adalah masalah yang menjengkelkan, tapi seringkali bisa diatasi dengan langkah-langkah yang tepat. Identifikasi penyebab masalah dengan seksama, ikuti langkah-langkah perbaikan yang sesuai, dan lakukan pencegahan untuk menghindari masalah serupa di masa depan. Ingat, pemeliharaan preventif adalah kunci untuk menjaga komputer kamu tetap sehat dan terhindar dari BSOD yang mengerikan. Jadi, jangan tunda untuk melakukan perawatan rutin pada komputer kamu, ya!
Komentar
Posting Komentar